Ngegym Disebut Aktivitas Bodoh? Ahli Neurologi Ini Buktikan Sebaliknya!
Jakarta – Pernyataan kontroversial content creator Timothy Ronald yang menyebut ngegym sebagai “aktivitas paling bodoh” menuai banyak kritik. Namun bantahan terbaik justru datang dari kalangan medis—tepatnya dari seorang dokter spesialis neurologi, dr Tom Hudianto Sarongku, SpN.
10 Tahun Tekuni Dunia Fitness
Selama lebih dari satu dekade, dr Tom rutin menjalani aktivitas fitness, termasuk latihan angkat beban dan cardio. Menurutnya, olahraga tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga sangat berkaitan dengan kesehatan mental dan fungsi otak.
“Pertama saya jadi lebih fokus dalam mengerjakan sesuatu. Terus mengelola emosi pun saya merasa lebih nyaman semenjak rutin berolahraga (gym),” ujar dr Tom saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (7/8/2025).
Penjelasan Ilmiah: Hormon & Fungsi Otak
Menurut dr Tom, aktivitas fisik seperti ngegym mendorong tubuh menghasilkan berbagai zat kimia penting dalam otak seperti endorfin, serotonin, dan dopamin. Ketiga zat ini dikenal memiliki pengaruh besar terhadap suasana hati, tingkat stres, hingga kemampuan kognitif.
“Olahraga kan juga mengeluarkan zat-zat penting di otak, seperti endorfin, serotonin, dan dopamin yang ini penting untuk menjaga mood, proses berpikir dan lainnya,” katanya.
Olahraga dan Kesehatan Jangka Panjang
Lebih lanjut, dr Tom mengingatkan pentingnya konsistensi dalam berolahraga, bukan hanya dilakukan saat senggang. Ia menekankan bahwa gaya hidup aktif adalah investasi jangka panjang untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif.
“Jangan pas senggang aja kita olahraga, tapi memang harus kita siapkan waktunya. Karena kalau tidak berolahraga makin banyak penyakit-penyakit yang mungkin bisa muncul,” tuturnya.
Penutup: Ngegym = Bodoh? Justru Sebaliknya!
Pernyataan bahwa ngegym hanya untuk orang yang tidak pintar jelas terbantahkan. Dari sisi medis, olahraga rutin seperti ngegym terbukti meningkatkan kemampuan berpikir, mengurangi stres, dan menjaga kesehatan otak.
Daripada memperdebatkan pandangan tanpa dasar ilmiah, ada baiknya kita belajar dari para ahli dan mulai menerapkan pola hidup sehat. Karena pintar bukan hanya soal otak, tapi juga bagaimana kita menjaga tubuh.